Kontak Bahasa antara Komunitas Tutur Bahasa Sasak dan Komunitas Tutur Bahasa Mbojo di Kabupaten Dompu dan Bima
DOI:
https://doi.org/10.62107/mab.v2i2.135Keywords:
bahasa jawa, varian, fonolgi, leksikon, dialekAbstract
Penelitian ini mendeskripsikan tentang wujud adaptasi linguistik antarkomunitas Sasak dan Mbojo di Kabupaten Dompu dan Bima, kecenderungan adaptasi linguistik pada kedua komunitas tersebut, segmen sosial pada masing-masing komunitas tutur bahasa tersebut yang lebih dominan melakukan adaptasi linguistik, dan faktor-faktor penyebab terjadinya adaptasi linguistik pada kedua masyarakat etnis tersebut.Secara metodologis, wujud data yang menjadi basis analisis dalam penelitian ini adalah berupa data kebahasaan dalam masing-masing bahasa komunitas tutur yang menjadi sasaran penelitian. Ada dua wujud data yang menjadi bahan analisis dalam penelitian ini, yaitu data linguistik dan data nonlinguistik. Data linguistik dikumpulkan dengan cara mewawancarai informan di setiap lokasi pengambilan data yang ditentukan, sedangkan data sosiolinguistik dikumpulkan dengan cara peneliti langsung datang ke lokasi penelitian dengan mewawancarai dan menyebarkan kuesioner pada informan. Selanjutnya, data yang diperoleh dianalisis. Untuk analisis data linguistik dilakukan dengan menggunakan metode padan, sedangkan untuk memperoleh gambaran ihwal kecenderungan adaptasi bahasa pada komunitas yang menjadi sampel penelitian digunakan analisis kuantitatif, dengan menghitung persentase kemunculan bentuk adaptasi linguistik pada semua variabel yang menyangkut pentipean informan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adaptasi linguistik yang terdapat pada komunitas Sasak dan Mbojo secara kuantitatif memperlihatkan adanya adaptasi linguitik yang sangat terbatas, itu pun sebagian besar pada tataran leksikon. Penyebabnya bahasa Sasak memiliki hubungan kesubrumpunan bahasa yang berbeda dengan bahasa Mbojo, umur enklave Sasak yang menjadi daerah penelitian masih relatif muda, masing-masing komunitas memandang isoleknya sangat berprestise, dan mayoritas penduduk ketiga enklave yang menjadi sampel penelitian adalah petani.Downloads
References
Abas, H. 1983. Fungsionalisasi Bahasa Sebagai Norma Suprasional dan Bahasa Komunikasi Luas : Satuan Perspektif Sosiolinguistik untuk Tahun 2000-an. Ujung Pandang : Universitas Hasanudin.
Mahsun. 1995. Dialektologi Diakronis: Sebuah Pengantar. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Badan Pusat Statistik. 2000. Penduduk Nusa Tenggara Barat, Hasil Sensus Penduduk Tahun 2000. Jakarta.
Burhanudin dkk. 2005. “Kontak Bahasa antara Bahasa Sasak dengan Sumbawa di Lombok Timur”. Mataram: Kantor Bahasa NTB (Penelitian Kelompok).
Published
How to Cite
Issue
Section
- Author grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
- Every accepted manuscript should be accompanied by "Copyright Transfer Agreement"prior to the article publication.















