MODALITAS DEONTIK DIALEK KUTO-KUTE BAHASA SASAK DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENGAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP
DOI:
https://doi.org/10.62107/mab.v9i2.160Keywords:
pengajaran bahasa, faktor sosial, sosiolinguistikAbstract
Salahsatu bahasa lokal yang ditemukan di Nusantara adalah bahasa Sasak. Bahasa Sasak salah satu bagian dari budaya nasional seperti bahasa lokal lainnya, perlu dilestarikan, dipelihara dan dikembangkan perannya tidak hanya sebagai bagian media komunikasi tetapi dapat juga menjadi sumber pengajaran bahasa lokal sebagai kekayaan nasional yang beragam. Berdasarkan pada masalah di atas, masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah bentuk modal deontik dialek Kuto-kute bahasa Sasak? (2) Bagaimanakah bentuk makna modal deontik dalam dialek Kuto-kute bahasa Sasak? (3) Bagaimanakah hubungan antara modal deontik dialek Kuto-kute dan relevansinya dengan pembelajaran bahasa di sekolah? Teknik pengumpulan data adalah wawancara dengan teknik lanjutan teknik rekam dan catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Bentuk modal deontik dialek Kuto-kute bahasa Sasak adalah bentuk permisi yang mencakup bentuk langsung dan tidak langsung, sedangkan bentuk perintah dalam bentuk deklaratif dan imperatif. (2) Modalitas deontik bahasa Sasak mencakup dua makna, yaitu makna permisi dan perintah penting yang dapat diekspresikan menggunakan penanda modalitas dan (3) Salah satu tipe dialek, dialek Kuto-kute berbedadengan dialek lainnya, sehingga dalam memformulasikan materi pengajaran bahasa membutuhkan langkah khusus dalam bentuk yang logis dan makna yang terkandung di dalamnya dapat dimengerti dengan mudah oleh siswa dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.Downloads
References
Abdurrahman. 2011. Teori Modalitas Sebagai Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Bahasa dan Seni Vol 12 No. 1
Airmah. 2004. Skripsi. “Modalitas Deontik Bahasa Sasak Dialek Meno-Mene di Lingkok Laki Desa Rensing”. Mataram: FKIP Universitas Mataram.
Alwi, Hasan. 1992. Modalitas Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
Furchan. 1997. Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian . Bandung. Erescio.
Haerudin, Muhammad. 2005. Skripsi: “Verba Bahasa Sasak Dialek Meno-Mene”. Mataram: FKIP Universitas Mataram.
Harimurti, Kridalaksana. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum.
Hoed, Benny H. 1992. Kala Dalam Novel, Fungsi dan Terjemahannya. Yogyakarta: Gaja Mada Universitas Press.
Mahsun. 2005. Penelitian Bahasa (Tahapan Strategi, Metode dan Tekniknya). Jakarta: PT. Grafindo Persada.
Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Depdikbud: Balai Pustaka.
Narbuko, C. 2003. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Nazir Muhammad. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Tarmo, dkk. 1992. Tata Bahasa Dawan. Jakarta: Depdikbud.
Thoir, dkk. 1995. Struktur Bahasa Sasak Umum. Jakarta: KDT.
http://lailatulqomariyah7.blogspot.com/2012/07/modalitas-dalam-bahasa-arab-dan-bahasa.html diunduh 8 Oktober 2012.
Published
How to Cite
Issue
Section
- Author grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
- Every accepted manuscript should be accompanied by "Copyright Transfer Agreement"prior to the article publication.















