FUNGSI TRADISI LISAN SUSURUNGAN BAGI MASYARAKAT BANJAR HULU

Authors

  • NFN Hestiyana Balai Bahasa Kalimantan Selatan

DOI:

https://doi.org/10.62107/mab.v9i2.161

Keywords:

modalitas deontik, bahasa Sasak, dialek Kuto-kute, pembelajaran, bahasa lokal

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi tradisi lisan susurungan bagi masyarakat Banjar Hulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data adalah teknik rekam dan teknik catat. Prosedur pengolahan data dilakukan dengan empat tahapan, yaitu: (1) transkripsi rekaman data, (2) klasifikasi data, (3) penerjemahan data, dan (4) menganalisis data. Sumber data dalam penelitian ini adalah: (1) data primer, yaitu data yang diperoleh dari informan di lapangan sebanyak 4 orang yang dikategorikan sebagai penutur tradisi lisan susurungan yang bertempat tinggal di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, dan Kabupaten Tabalong; dan (2) data sekunder, yaitu data pelengkap yang diperoleh dari hasil penelitian yang sudah ada yang terkait dengan penelitian tradisi lisan Banjar Hulu susurungan. Dari hasil sumber data primer di lapangan diperoleh hasil perekaman, yaitu sebanyak 27 tuturan. Akan tetapi, dalam tahap analisis data hanya disajikan hasil teks tuturan yang dianggap mewakili masing-masing fungsi susurungan. Hasil penelitian ditemukan ada tiga fungsi tradisi lisan susurungan bagi masyarakat Banjar Hulu, yaitu(1) fungsi susurungan untuk menguji kepandaian seseorang, 2) fungsi susurungan untuk mengisi waktu pada saat bergadang menjaga jenazah, dan 3) fungsi susurungan untuk dapat melebihi orang lain.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amir, Adriyetti. 2013. Sastra Lisan Indonesia. Yogyakarta: Andi.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Asmuni, Fahrurraji. 2014. Sastra Lisan Banjar Hulu. Amuntai: Hemat Publishing.

Bartlet, FC. 1965. Some Experiment on the Introduction of the Folklore. Dalam A Dundes (ed). The Study of Folklore. Englewood, N. J: Prentice Hall. 243—258.

Djanandjaja, James. 2002. Folklor Indonesia, Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Grafiti Press.

Endraswara, Suwardi. 2009. Metodologi Penelitian Folklor Konsep, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta: Medpress.

_______. 2013. Metodologi Penelitian Sastra Epistemologi, Model, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta: Buku Seru.

Hutomo, Saripan Sadi. 1991. Mutiara Yang Terlupakan: Pengantar Studi Lisan. Jawa Timur: Hiski.

Hapip, Abdul Djebar. 2006. Kamus Banjar Indonesia. Banjarmasin: Grafika Wangi Kalimantan.

Kawi, Djantera, dkk. 2002. Penelitian Kekerabatan dan Pemetaan Bahasa-Bahasa di Daerah Indonesia, Provinsi Kalimantan Selatan. Jakarta: Pusat Bahasa.

Mugeni, M, dkk. 2008. Kamus Bahasa Banjar Dialek Hulu-Indonesia. Banjarbaru: Balai Bahasa Banjarmasin.

Sudikan, Setya Yuwana. 2001. Metode Penelitian Sastra Lisan. Surabaya: Citra Wacana.

Taum, Yoseph Yapi. 2011. Studi Sastra Lisan Sejarah, Teori, Metode dan Pendekatan Disertai Contoh Penerapannya. Yogyakarta: Lamalera.

Teeuw, A. 1988.Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya-Giri Mukti Pasaka.

Tisnasari S dan Ahmad Supena. 2013. “Tradisi Lisan Ziarah Kubur Eyang Dalem Cikundul di Kabupaten Cianjur (Sebuah Kajian Bentuk Fungsi dan Makna Folklor pada Cerita Rakyat)” dalam Folklor dan Folklife Dalam Kehidupan Dunia Modern: 160—168. Yogyakarta: Ombak.

Yayuk, Rissari. 2009. “Sastra Lisan Banjar: Cucupatian” dalam Bunga Rampai Hasil Penelitian Sastra: 121—138. Banjarbaru: Balai Bahasa Banjarmasin.

_______. 2011. Cucupatian Banjar. Banjarbaru: Balai Bahasa Banjarmasin.

Published

2019-01-25

How to Cite

Hestiyana, N. (2019). FUNGSI TRADISI LISAN SUSURUNGAN BAGI MASYARAKAT BANJAR HULU. MABASAN , 9(2), 87-98. https://doi.org/10.62107/mab.v9i2.161

Issue

Section

Articles
Abstract viewed = 904 times