EKSISTENSI MASALAH SUPRANATURAL DALAM FOLKLOR LISAN SASAK: SUATU KAJIAN TEMATIS TERHADAP CERITA RAKYAT SASAK YANG TELAH DIDOKUMENTASIKAN
DOI:
https://doi.org/10.62107/mab.v9i2.162Keywords:
fungsi, tradisi lisan susurungan, masyarakat Banjar HuluAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bentuk-bentuk kepercayaan masyarakat Sasak zaman dahulu tentang hal-hal yang bersifat supranatural dan eksistensinya pada masyarakat Sasak saat ini. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif-interpretatif. Sumber data penelitian ini berupa sekuen-sekuen tertentu dari Cerita Rakyat Sasak yang menggambarkan keyakinan masyarakat Sasak tentang masalah supranatural. Secara metodologis, penelitian ini menggunakan pendekatan hermeneutik, yakni suatu pendekatan yang berusaha menafsirkan suatu teks secara mendalam. Analisis data mengacu pada model perspektif-konstruktifis, yaitu diarahkan oleh intensi, kategori-kategori yang telah ditentukan, dan target hasil yang ingin diperoleh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di dalam cerita rakyat Sasak banyak terungkap kepercayaan kepada hal-hal supranatural, gaib, atau di luar nalar manusia. Masalah-maalah supranatural tersebut berupa karamah/keramat Wali Allah, kepercayaan terhadap kebenaran wangsit, firasat, dan mimpi, serta kepercayaan kepada makhluk halus.Downloads
References
Abrams, M.H. 1988. A Glossory of Literary Terms. USA: Holt, Rinerart and Winston, Inc.
Ati, S.R. 1992. Dewi Rengganis. Jakarta: Pusat Binaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Aminuddin (Ed.). 1990a. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Diterbitkan Atas Kerja Sama HISKI Komisariat Malang dengan Yayasan Asih Asah Asuh (YA3) Malang.
_____. 1990b. Sekitar Masalah Sastra, Beberapa Prinsip, dan Model Pengembannya. Yayasan Asih Asah Asuh (YA3) Malang.
Aminuddin 1998. Paradigma Konstruktivis dalam Penelitian Tradisi Lisan Sunan Giri di Gersik Jawa Timur. Makalah disajikan dalam Lokakarya Metodologi Kajian Tradisi Lisan, Bogor 8-11 Juni.
Bogdan, R.C. dan Knoop, Biklen.1992. Qualitatif Research for Education, Introduction to Theory and Methods. Allyn and Bacon, Boston, London, Toronto, Sydney, Tokyo, Singapore.
Dhavamony, M. 1995. Fenomenologi Agama. Yogyakarta: Kanisius.
Danandjaya, J. 1991a. Folklor Indonesia, Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain. Jakarta: Graffiti.
_____. 1991b. Metode Kualitatif dalam Bidang Folklor. Dalam Aminuddin (Ed.), Pengembangan Metode Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra (hlm. 96-107) Malang: Himpunan Sarjana Kesusastraan Komisariat Malang dan YA3.
Depdikbud. 1977/1978. Adat Istiadat Daerah Nusa Tenggara Barat. Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah.
Depdikbud. 1981. Cerita Rakyat Nusa Tenggara Barat (Mite dan Legende). Proyek Penerbitan dan Pencatatan Kebudayaan Daerah.
Depdikbud. 1982. Cerita Rakyat Nusa Tenggara Barat. Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah.
Depdikbud. 1992. Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Daerah Nusa Tenggara Barat.
Fakihuddin, Lalu. 1998. Citra Manusia dan Nilai-nilai Edukatif dalam Cerita Rakyat Sasak. (Thesis). IKIP Malang, Program Pascasarjana, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (PPPB). 1993. Sastra Daerah di Nusa Tenggara Barat: Analisis Tema, Amanat dan Nilai Budaya. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Depdikbud.
Moleong, L.J. 1995. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Miles, M.B. & Huberman, A.M. 1984. Qualitative Data Analysis. Beverly Hill: Sage Publications.
Poerwadaminta, W.J.S. 1986. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Polak, J.B.A.F. 1985. Sosisologi Suatu Pengantar Ringkas. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve.
Purwatha, M.P. 1990. Nilai-Nilai Budaya Bali Nusa Tenggara Barat. Makalah tidak diterbitkan. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Rakhmat, J. 1991. Renungan-Renungan Sufistik (Membuka Tirai Kegaiban). Bandung: Penerbit Mizan.
Robson, S.O. 1994. Prinsip-Prinsip Filologi Indonesia. Jakarta: RUL.
Rusyana, Y. 1982/1983. “Usaha Penyebarluasan Tradisi Lisan”. Analisis Kebudayaan. III (2): 29-35.
Saidi, S., Thoir, N., Bagus, I.G.N. 1987. Sastra Lisan Sasak. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Santosa, P. 1993. Ancangan Semiotika dan Pengkajian Susastra. Bandung: Angkasa.
Semi, M.A. 1990. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa.
Shipley, J.T. 1962. Dictionary of World Literatur. Littlefield, Adams & Co Patterson, New Jersy.
Simanjuntak, Herpinus. 1997. Kamus Sinonim Antonim. Jakarta: Kesaint Blane.
Soemardjo, J. 1984. Memahami Kesusastraan. Bandung: Alumni.
Sudjiman, P. 1990. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
Tim Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional. 1980. “Manfaat Pengumpulan Cerita Rakyat dalam Rangka Penyelamatan dan Pemeliharaan Warisan Budaya.” Majalah Analaisis Kebudayaan, 1 (1): 65—71.
http://en.wiktionary.org/wiki/supernatural).
http://oxforddictionaries.com/definition/american_english/supernatural)
Published
How to Cite
Issue
Section
- Author grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
- Every accepted manuscript should be accompanied by "Copyright Transfer Agreement"prior to the article publication.















