“Ajo Sidi Pembual”, Identitas Diri Sebagai “Mesin Pembedaan” Keminangan: Analisis Kajian Budaya

Authors

  • NFN Sulastri Universitas Andalas Padang

DOI:

https://doi.org/10.62107/mab.v4i1.188

Keywords:

budaya lokal, kearifan lokal, pengetahuan lokal

Abstract

Minangkabau yang matrilineal mempunyai ciri keunikan tersendiri. Oleh karena itu, diamati ciri identitas diri keminangan yang merupakan implikasi dari ajaran adatnya terrefleksi lewat teks sastra. Salah satu dapat dilihat dari aspek bahasa yakni  ungkapan kata ‘pembual/gadang ota’. Kompleksitas ungkapan pembual/gadang ota merupakan jagad sosial yang tidak dapat dijelaskan dengan mudah dalam tataran kode bahasa, kode budaya, dan kode sastra dalam konteks keminangan. Pembual/gadang ota menandai kombinasi eksepsional pikiran dan kehendak dari refleksi budaya yang dapat dicermati dalam diri seseorang. Tampaknya  ungkapan ini dibalut dengan  kehebatan, kepintaran dalam menyusun ide dalam kalimat melalui satu idealisme yang kuat. Dapatkah pembual/gadang ota itu dikatakan sebagai sesuatu yang  terkandung dalam sikap politik, mental, pikiran, siasat, dan strategi orang Minang? Tokoh ‘Ajo Sidi pembual’ dapatkah dianggap  sampel identitas diri keminangan secara universal? Studi kasus tokoh Ajo Sidi pembual dalam cerpen “Robohnya Surau Kami”, mudah-mudahan dapat memberikan pencerahan dan jawaban mengenai ‘mesin pembedaan’ keminangan tersebut.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Azra, Azyumardi, Prof. Dr. 2003. Surau Pendidikan Islam Tradisional dalam Transisi dan Modernisasi. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Bocock, Robert. 2001. Pengantar Komprehensif Untuk Memahami Hegemoni. Bandung: Jalasutra.

Dananjaya, James. 1984. Foklor Indonesia Ilmu Gosip Dongeng dan lain-lain. Jakarta: Grafiti Press.

Dobbin, Christine. 1992. Kebangkitan Islam dalam Ekonomi Petani yang Sedang Berubah Sumatera Tengah 1784—1847. Jakarta: INIS.

Damono, Sapardi Djoko. 2005. Makalah dalam Pelatihan Kritik Sastra Postkolonial. Depok: Departemen Susastra FIB UI.

Depertemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI. 2007. Thesis Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi. Vol VI/No.2. Mei—Agustus 2007.

Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Provinsi Sumatera Barat. 2006. Kumpulan Makalah Kongres Kebudayaan dan Apresiasi Seni Budaya Minang. Padang: Pemprov Sumbar.

Djamaris, Edwar. 1991. Tambo Minangkabau. Jakarta: Balai Pustaka.

Eco, Umberto.1976. A Theory of Semiotic. Bloomington: Indiana University Press.

Escarpit, Robert. 2005. (terjemhn. Ida Sundari Husen). Sosiologi Sastra. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Hamka. 1984. Islam dan Adat Minangkabau. Jakarta: Pustaka Panjimas.

Jassin, H.B. 1967. Kesusastraan Indonesia Moderen dalam Kritik dan Esai III. Jakarta: Gunung Agung.

Kompas. 2008. Opini. Teologi Kebangsaan oleh Yonky Karman. Edisi Jumat 9 Mei 2008.

Kisah.1956. Madjalah Bulanan Tjerita-tjerita Pendek. Paseban 21: Djakarta.

Koentjaraningrat. 2000. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Liestyati. 2007. Makalah dalam Thesis Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi. Vol VI/No.2. FISIP UI.

Mansoer, M.D. Drs. Dkk. 1970. Sedjarah Minangkabau. Djakarta: Bharatara.

Naim, Mochtar. Dr. Merantau Pola Migrasi Suku Minangkabau. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Piliang, Yasraf Amir. 2003. Hipersemiotika. Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna. Bandung: Perpustakaan Nasional.

______. 2006. Islam dalam Imajinasi Populer: Kontradiksi Kultural dalam Kehidupan Keberagamaan. Makalah dalam Kongres Kebudayaan. Padang: Dinas Parawisata.

Thompson, John B. 2007. Analisis Ideologi Kritik Wacana Ideologi-ideologi Dunia. Jogyakarta: IRCiSoD.

Published

2019-02-12

How to Cite

Sulastri, N. (2019). “Ajo Sidi Pembual”, Identitas Diri Sebagai “Mesin Pembedaan” Keminangan: Analisis Kajian Budaya. MABASAN , 4(1), 91-114. https://doi.org/10.62107/mab.v4i1.188

Issue

Section

Articles
Abstract viewed = 485 times