“Bue-Bue” : Representasi Kehidupan Masyarakat Bajo di Sulawesi Tenggara
DOI:
https://doi.org/10.62107/mab.v4i1.189Keywords:
pembual/gadang ota, identitas diri keminangan, representasi kolektif budaya, kritik ideologi, mesin pembedaan, keminanganAbstract
Makalah ini bertujuan untuk mengungkapkan makna yang terkandung dalam lirik “bue-bue”. Makna lirik bue-bue dalam masyarakat Bajo akan diungkapkan melalui proses kajian hermeneutik Ricoeur. Proses itu dapat mengupas secara saksama perihal kehidupan sosial budaya masyarakat tersebut sebagai komunitas pelaut yang hingga kini masih akrab dengan kemisteriusannya. Isi yang terdapat dalam lirik “bue-bue” menyiratkan makna yang dapat merepresentasikan konstruksi realitas dan identitas dalam kehidupan masyarakat suku Bajo, khususnya di Sulawesi Tenggara. Pada intinya, “bue-bue” dalam kehidupan masyarakat Bajo dipandang sebagai sebuah medium untuk mempertahankan kearifan lokal yang terdapat dalam lingkungan masyarakat pelaut tersebut. Menyangkut “bue-bue”, ada satu hal pokok yang mesti dipahami yaitu mengenai keberadaan jenis sastra lisan ini di tengah masyarakat penuturnya. Keberadaan “bue-bue” dalam kenyataan kian hari kian terancam akan ditinggalkan oleh masyarakat pendukungnya. Kurangnya kepedulian masyarakat setempat terhadap kelestarian suatu tradisi lisan menjadi faktor utama terhadap ancaman tersebut. Bajo sebagai masyarakat pelaut yang memiliki kecenderungan terpinggirkan oleh masyarakat yang lain dapat menjadi salah satu pemicu yang mempercepat hilangnya tradisi lisan tersebut. Oleh karena itu, kekhawatiran akan musnahnya penanda identitas budaya masyarakat Bajo sebagai salah satu bentuk “local genius” patut untuk segera diatasi.Downloads
References
Alwi, Hasan. dkk. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi III). Jakarta: Balai Pustaka.
Danandjaja, James. 1986. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Grafitipers.
Ricoeur, Paul. 1981. Hermeneutics and The Human Sciences: Essays on Language, Action, and Interpretation. Cambridge: Cambridge University Press.
Soebadio, Haryati. 1986. “Kepribadian Budaya Bangsa”. Ayatrohaedi (Penyunting). Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius). Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
Taalami, La Ode. 2008. Mengenal Kebudayaan Wakatobi. Jakarta: Granada.
Tarigan, Henry Guntur. 1995. Dasar-Dasar Psikosastra. Bandung: Angkasa.
Uniawati. 2006. Fungsi Mantra Melaut pada Masyarakat Suku Bajo di Sulawesi Tenggara. Kendari: Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara.
Published
How to Cite
Issue
Section
- Author grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
- Every accepted manuscript should be accompanied by "Copyright Transfer Agreement"prior to the article publication.















