Kearifan Lokal Etnis Sasak dalam Cerita Rakyat Monyeh
DOI:
https://doi.org/10.62107/mab.v5i1.202Keywords:
kekuasaan, gender, Babad KedhiriAbstract
Etnis Sasak seperti halnya etnis-etnis yang lainnya mempunyai identitas dan keunikan sendiri. Bahasa Sasak yang merupakan identitas etnis Sasak sampai sekarang masih memiliki fungsi praktis sebagai alat komunikasi, yaitu dipergunakan dalam komunikasi sehari-hari oleh penuturnya. Hal tersebut terbukti dari penggunaan bahasa Sasak dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat penuturnya, seperti pembicaraan dalam lingkungan keluarga, masyarakat, kantor, dan masih ada yang menggunakannya sebagai bahasa pengantar di lingkungan sekolah. Di samping berfungsi sebagai alat komunikasi, bahasa Sasak juga berfungsi sebagai alat pengungkap rasa seni. Hal ini dapat dilihat dalam aktivitas sastra seperti bekayaq, wayang sasak, lelakaq, cilokaq, dan tradisi lisan lainnya yang menggunakan bahasa Sasak sebagai media pengungkapnya. Masyarakat Sasak seperti juga masyarakat etnis lain mempunyai beragam sastra lisan, seperti pantun, mantra, syair, dan cerita-cerita rakyat (prosa). Sastra lisan Sasak sebagai bagian dari kebudayaan yang pernah hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat, tentu mempunyai fungsi dan kedudukan di tengah-tengah masyarakat penuturnya, seperti sebagai sarana penghibur, pendidikan, dan komunikasi. Sebagai salah satu ragam sastra lisan yang dimiliki oleh suku Sasak di Pulau Lombok, cerita rakyat merupakan kekayaan budaya yang mengandung nilai-nilai budaya bagi masyarakat penuturnya.Downloads
References
Alaini, Nining Nur. 2009. Nilai Budaya Etnis Sasak di Pulau Lombok yang Tercermin dalam Folklor Lisannya. Mataram: Kantor Bahasa Provinsi NTB
Bungin, Burhan. 2005. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Dananjaja, James. 2001. Foklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain- lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Eddy, Nyoman Tusthi. 1991. Kamus Istilah Sastra Indonesia. Ende: Nusa Indah.
Krisna, Eva et al. 2001. Sastra Lisan Saluang. Padang: Balai Bahasa Padang
Liliweri, Alo. 2005. Prasangka dan Konflik Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur. Yogyakarta: LKiS
Windia, Lalu. 2006. Manusia Sasak. Bagaimana Menggaulinya? Yogyakarta: Genta Pres.
Published
How to Cite
Issue
Section
- Author grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
- Every accepted manuscript should be accompanied by "Copyright Transfer Agreement"prior to the article publication.















