MAKNA LEKSIKAL PERALATAN TRADISIONAL PRODUKSI BIDANG PERTANIAN SAWAH MASYARAKAT KAILI DI SULAWESI TENGAH

Authors

  • M. Asri B. Balai Bahasa Sulawesi Tengah

DOI:

https://doi.org/10.62107/mab.v13i1.241

Keywords:

pemali, kepercayaan lokal, bentuk, fungsi

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang memuat kajian tentang peralatan tradisonal produksi bidang pertanian sawah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan makna leksikal peralatan tradisonal produksi bidang pertanian sawah di Kabupaten Sigi dan (2) mendeskripsikan fungsi atau kegunaan peralatan tradisonal bidang pertanian sawah di Kabupaten Sigi.  Sumber data penelitian ini adalah peralatan tradisonal bidang pertanian sawah  di Kabupaten Sigi. Subjek penelitian ini adalah masyarakat petani sawah suku Kaili  yang bertempat tinggal di Kabupaten Sigi. Objek penelitian ini adalah peralatan tradisonal produksi bidang pertanian sawah di Kabupaten Sigi. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis makna leksikalnya dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara garis besar, terdapat lima jenis peralatan tradisional produksi pertanian sawah masyarakat Kaili di Sulawesi Tengah dengan fungsi masing-masin, yaitu (1) alat pengolahan tanah, yang memiliki tiga nama alat tradisional, yaitu salaga,  pompoe,  pomanggi;  (2) alat penanaman, yang memiliki tiga nama alat tradisional, yaitu:  pohudu, bingga atau rombe, polemba; (3) alat pemeliharaan tanaman, yang memiliki sembilan nama alat tradisional, yaitu: pomanggi, taono, harenggo,  popuji,  pohive,  pandole, huwa,  kate, dan povante; (4) alat pemungutan hasil, yang memiliki sembilan  nama alat tradisional, yaitu: pula, kato, tali, layo/tonda, gampiri, harenggo, dopipoboba, ompa,  dan  tap; dan (5) pengolahan hasil, yang memiliki tiga  nama alat tradisional, yaitu: nonju patahuda, alu, dan  nonjupompeohe.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aminudin. (2001). Semantik Pengantar Studi tentang Makna. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. (2010). Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK): Akademika Pressindo.

Chaer, Abdul. (2010). Leksikologi & Leksikografi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Djajasudarma, T.F. (1999). Semantik 1 Pengantar ke Arah Ilmu Makna. Bandung: Refika Aditama.

Herawati, Isni dan Sumintarsih. (1989). Peralatan Produksi Tradisional dan Perkembangannya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Kridalaksana, Harimurti. (2001). Kamus Linguistik. Edisi Ketiga. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Pateda, Mansoer. (1989). Semantik Leksikal. Ende: Nusa Indah.

Pitojo, Setijo. (2000). Budi Daya Padi Sawah Tabela. Jakarta: Penebar Swadaya.

Parera, Jos D. (2004). Teori Semantik. Jakarta: Erlangga.

Wijana, I Dewa P. & Rohmadi, Muhammad. (2008). Semantik; Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka.

Sudaryanto. (1998). Metode Linguistik. Bag. 2: Ke Arah Memahami Metode Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sukandarrumidi. (2006). Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Verhaar, J. W. M. (2012). Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Published

2019-06-21

How to Cite

B., M. A. (2019). MAKNA LEKSIKAL PERALATAN TRADISIONAL PRODUKSI BIDANG PERTANIAN SAWAH MASYARAKAT KAILI DI SULAWESI TENGAH. MABASAN , 13(1), 14-30. https://doi.org/10.62107/mab.v13i1.241

Issue

Section

Articles
Abstract viewed = 486 times