Bentuk Konstruksi Pemakaian Idiom Bahasa Sasak di Desa Korleko Selatan, Kecamantan Labuan Haji (Kajian Semantik)

Authors

  • Herman Wijaya Universitas Hamzanwadi
  • Siti Zulhijjah Universitas Hamzanwadi

DOI:

https://doi.org/10.62107/mab.v14i1.315

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk dan makna makna idiom dalam masyarakat  Sasak di desa Karleko Kecamatan Labuan Haji. Data yang di peroleh peneliti antaranya idiom penuh terdiri atas27 data dan idiom sebagian terdiri atas16 data. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan memperhatikan konteks tuturan dalam berkomunikasi di masyarakat desa Korleko Kecamatan Labuan Haji. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode simak dan wawancara tidak bersetruktur dan metode rekam. Berdasarkan hasil penelitian bahwa ada dua idiom yang ditemukan di desa Karleko yaitu idiom penuh dan idiom sebagian. Idiom penuh sebanyak 43 data dan idiom sebagian sebanyak 33 data. Kedua idiom ini masih aktif digunakan sampai sekarang oleh masyarakat setempat, baik kalangan muda ataupun kalangan  tua. Bentuk dan makna idiom dalam masyarakat Sasak berbeda dari satu kata dan dua kata yang digabungkan. Proses penggunaan dan pembentukan makna idiom bahasa Sasak yang ada di Desa Korleko Selatan diproses secara sepontan tanpa dibuat-buat, bentuk dan makna tidak mengalami perubahan dari generasi ke generasi. Idiom bahasa sasak tetap digunakan dan dilestarikan oleh genarasi masyarakat setempat sehingga masih digunakan sampai sekarang.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Chaer Abdul. (2009). Psikolingustik Kajian Teoritik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Chaer Abdul. (2006). Telaah Semantik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ernifitri. (2015). Analisis Bentuk Makna dan Fungsi Idiom dalam Bahasa Sasak di Desa Kerumut Kecamatan Pringgabaya Lombok Timur Dan Kaitannya dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Jurnal Skripsi Unram Hal 9.

Hilmi, Hubbi Saufan, dkk. (2019). Medan Makna Aktivitas Tangan dalam Bahasa Sasak Dialek Ngeno- Ngene. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa. hal. 54 (diakses tanggal 07/01/2020).

Husnan, Lalu Erwan. (2012). Sasak Language Spelling. Jurnal Mabasan. Kantor Bahasa Provinsi NTB. hal 27.

Husanan, Erwan dan Syaiful Bahri. (2012). Bahasa Sasak: Sebuah Tinjauan dan Deskripsi untuk Memahami Peta dan Sebaran Penutur Bahasa Sasak Biasa dan Alus. Mataram: KSU “PRIMAGUNA”.

Ismawati, Esti. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra. Surakarta: Yuma Pustaka.

Mahsun. (2006). Kajian Dialektologi Diakronis Bahasa Sasak di Pulau Lombok. Yogyakarta: Gama Media.

Mahsun. (2012). Metode Penelitian Bahasa. Depok: PT Rajagrafindo Persada.

Rahim Abdul. (2013). Analisis Bentuk dan Makna Idiom Bahasa Sasak Dialek [a-e] di Desa Lengkok Lendang Kecamatan Wanasaba Lombok Timur. Penelitian Linguistik, Idiom Bahasa Sasak. Hal 4—5.

Ratna, Nyoman Kutha. (2010). Metode Penelitian: Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sutopo, H. B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Penerapanya dalam Penelitian. Surakarta: Universitas Sevelas Maret.

Wijaya, H., & Wartini, L. S. (2019). Relasi Makna dalam Lirik Lagu Perjuangan Nahdlatul Wathan Karya TGKH. M. Zainuddin Abdul Majid (Kajian Semantik). SeBaSa, 2 (1), 41--54.

Wijaya, H. 2019. Prinsip Kesopanan dalam Tindak Tutur Transaksi Jual Beli di Pasar Mingguan Desa Tebaban Kecamatan Suralaga: Kajian Pragmatik (The Principle Of Politeness In Speech Acting In Buying And Selling Transaction In Tebaban Village Weekly Market. Mabasan, 13 (1).

Wijaya, H. 2014. “Efek Magis” Bahasa terhadap Kesantunan Berbahasa dalam Peristiwa Sidang Pelanggaran Lalu Lintas di Pengadilan Negeri Selong. Mabasan, 8 (2).

Published

2020-06-29

How to Cite

Wijaya, H., & Zulhijjah, S. (2020). Bentuk Konstruksi Pemakaian Idiom Bahasa Sasak di Desa Korleko Selatan, Kecamantan Labuan Haji (Kajian Semantik). MABASAN , 14(1), 57-76. https://doi.org/10.62107/mab.v14i1.315

Issue

Section

Articles
Abstract viewed = 628 times