Tarik-Menarik Bahasa Sunda dan Bahasa Jawa di Kabupaten Pangandaran dalam Tinjauan Dialektoekolinguistik
DOI:
https://doi.org/10.62107/mab.v14i1.332Abstract
Penelitian ini mengkaji tarik-menarik bahasa Sunda dan bahasa Jawa di Kabupaten Pangandaran sebagai bentuk primordialisme masyarakat perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah dalam tinjauan dialektoekolinguistik. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua, yaitu pendekatan teoretis dan pendekatan metodologis. Secara teoretis, pendekatan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah pendekatan dialektoekolinguistik. Adapun secara metodologis, penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif. Penyediaan data yang dilakukan dengan metode cakap dan metode simak. Instrumen yang digunakan dalam proses pengumpulan data adalah daftar kosakata (swadesh) yang memuat bahasa dalam sistem kekerabatan yang ada, kata ganti, dan bagian tubuh. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode komparatif-sinkronis. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat – Indonesia dengan memilih lima kecamatan sebagai daerah pengamatan yang ditentukan berdasarkan arah mata angin, yaitu Kecamatan Cimerak, Kecamatan Sidamulih, Kecamatan Kalipucang, Kecamatan Padaherang, dan Kecamatan Pangandaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) bahasa Sunda dialek Pangandaran memperlihatkan adanya gejala (a) variasi bunyi vokal, (b) variasi bunyi konsonan, (c) aparesis, (d) apokop, dan (e) gejala leksikal; (2) gejala-gejala bahasa yang ada memperlihatkan adanya tarik-menarik antara bahasa Sunda dan bahasa Jawa di Kabupaten Pangandaran sebagai bentuk primordialisme masyarakat perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah.Downloads
References
Assapari, M. M. (2014). Eksistensi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional dan Perkembangannya di Era Globalisasi. PRASI, 9(18), 29--37. https://doi.org/10.23887/prasi.v9i18.8943.g5776
Azhar, I. N. (2010). Jejak Protobahasa Austronesia pada Bahasa Madura (Kajian Bandingan Historis terhadap Retensi dan Inovasi Fonem Protobahasa Austronesia pada Bahasa Madura). Jurnal METALINGUA, 8(1), 1--29.
Baryadi, I. P. (2014). Pengembangan “Dwibahasawan yang Seimbang” untuk Mempertahankan Bahasa-Bahasa Daerah di Indonesia. Sintesis: Jurnal Ilmiah Kebudayaan, 8(2), 60--68.
Blust, R. (1977). The Proto Austronesian Pronouns and Austronesian Subgrouping. A Preliminary Report, Rijkuniversiteit.
Budasi, I. G. (2012). Phonological Evidences Which Separate and Unite Mamboro Language from Proto Wanokaka-Anakalang in Sumba Group of Languages. A Biannual Publication on The Study of Language and Literature, 14(2), 67--74.
Chaer, A. (2012). Linguistik Umum: Edisi Revisi. Rineka Cipta.
Djajasudarma, F. (2010). Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Rafika Aditama.
Fitrah, Y., & Afria, R. (2017). Kekerabatan Etnis-Etnis Melayu, Batak, Sunda, Bugis, dan Jawa di Provinsi Jambi: Sebuah Kajian Linguistik Historis Komparatif. Jurnal Ilmu Humaniora, 1(2), 204--218.
Gasser, E. A. (2015). The Development of Verbal Infixation in Cenderawasih Bay. In I. W. Arka, M. Donohue, B. Evans, N. Evans, S. Greenhill, G. Hyslop, D. Nash, B. Palmer, A. Pawley, M. Ross, P. Sidwell, & J. Simson (Eds.), Language Change in Austronesian languages. Asia-Pacific Linguistics College of Asia and the Pacific The Australian National University.
Gunawan, I. (2013). Metode penelitian kualitatif. Bumi Aksara.
Ibrahim, G. A. (2011). Bahasa Terancam Punah: Fakta, Sebab-Musabab, Gejala, dan Strategi Perawatannya. Linguistik Indonesia, 29(1), 35--52.
Ino, L. (2015). Pemanfaatan Linguistik Historis Komparatif dalam Pemetaan Bahasa-Bahasa Nusantara. RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, 1(2), 351--365.
Mahsun. (2010). Genolinguistik: Kolaborasi Linguistik dengan Genetika dalam Pengelompokan Bahasa dan Populasi Penuturnya. Pustaka Pelajar.
Mbete, A. M. (2003). Bahasa dan Budaya Lokal Minorita, Asal-Muasal, Ancaman Kepunahan dan Ancangan Pemberdayaan dalam Kerangka Pola Ilmiah Pokok Kebudayaan Universitas Udayana. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Dalam Bidang Linguistik Pada Fakultas Sastra Universitas Udayana.
Mbete, A. M. (2015). Pembelajaran Bahasa Berbasis Lingkungan: Perspektif Ekolinguistik. RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, 1(2), 352--364.
Mulyana, S. (1975). Asal Bangsa dan Bahasa Nusantara. Balai Pustaka.
Nugrahani, F. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Cakra Books.
Putri, N. P. (2017). Eksistensi Bahasa Indonesia pada Generasi Milenial. Widyabastra: Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia, 5(1), 45--49.
Sedana, G. (2017). Komunikasi Simpang Siur dalam Pembangunan Masyarakat: Kasus pada Media Masa. Jurnal Kajian Ilmu Komunikasi, 15(2), 50–61.
Subiyanto, A. (2013). Ekolinguistik: Model Analisis dan Penerapannya. Humanika, 18(2). https://doi.org/10.14710/humanika.18.2.
Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Sanata Dharma University Press.
Sudrama, K., & Yadnya, I. B. P. (2015). Dilema Multilingualisme Dan Implikasinya Terhadap Perencanaan Bahasa. RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, 1(1), 94--107.
Sugiono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Suryata, P. (1998). Subgrouping dan Migrasi Sembilan Bahasa di Indonesia: Kajian Linguistik Komparatif. Jurnal Iptek Dan Humaniora, 3 (2), 111--125.
Sutama, P. (2018). Politik Bahasa, Regulasi, dan Eksistensi Bahasa Lokal. Seminar Internasional APBL, 1--8.
Syafii, I., & Ibrahim, A. S. (2019). Leksikostatistika Lima Bahasa Nusantara: Bahawa Jawa, Bahasa Madura, Bahasa Sunda, Bahasa Bali, dan Bahasa Indonesia. BASINDO: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, Dan Pembelajarannya, 3(1), 85--93.
Tarigan, B. (2016). Kebertahanan dan Ketergeseran Leksikon Flora Bahasa Karo: Kajian Ekolinguistik. Universitas Sumatera Utara.
Wahyuni, S. (2010). Tarik-Menarik Bahasa Jawa Dialek Banyumas dan Bahasa Sunda di Perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat Bagian Selatan sebagai Sikap Pemertahanan Bahasa oleh Penutur. Undip Semarang.
Wijana, D. P. (2018). Pemertahanan dan Pengembangan Bahasa Indonesia (Indonesian Language Maintenance And Development). Widyaparwa: Jurnal Ilmiah Kebahasaan Dan Kesastraan, 46(1), 91--98.
Wijana, I. D. P. (2006). Sosiolinguistik: Kajian Teori dan Analisis. Pustaka Pelajar.
Yazidi, A. (2012). Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional Bangsa Indonesia. Jurnal Bahasa Dan Sastra, 2(2), 163--177.
Yusuf, M. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan. Kencana.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2020 MABASAN

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
- Author grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
- Every accepted manuscript should be accompanied by "Copyright Transfer Agreement"prior to the article publication.















