RANCANG BANGUN NASKAH LONTAR SEBAGAI SENI PERTUNJUKAN UNTUK SASTRA PARIWISATA
DOI:
https://doi.org/10.62107/mab.v16i1.476Keywords:
naskah lontar; seni pertunjukan; sastra pariwisataAbstract
Keberadaan naskah kuno dalam bentuk naskah lontar belum dijadikan sebagai bahan pengembangan pariwisata secara komprehensif. Hal tersebut tampak pada beberapa kegiatan pariwisata budaya yang masih kurang pemanfaatan naskah kuno khususnya naskah lontar. Dengan demikian, tulisan ini membahas tentang naskah lontar Lombok dari sisi rancang bangun sebagai seni pertunjukan untuk sastra pariwisata. Penelitian ini dilakukan di Lombok Tengah dengan dialek meriaq meriku, yaitu wilayah Pujut dan wilayah Bonjeruk (Jonggat) karena kedua daerah tersebut memiliki kebudayaan yang sama. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan etnografi dengan teknik wawancara yang ditujukan kepada tokoh adat dan budayawan. Data penelitian ini ialah deskrispsi naskah dan klasifikasi naskah berdasarkan tema yang profan dan sakral serta deskripsi mengenai rancang bangun naskah sebagai seni pertunjukan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 12 naskah (lontar) yang populer, yaitu Rengganis, Labang Kare, Madang Sekar, Bang Bari, Joharsah, Kayat Nabi, dan Junglengge yang diklasifikasikan sebagai naskah yang bersifat profan dan Indar Jaye, Jati Suare, Prudak Sine, Markum, dan Puspe Kerma sebagai naskah yang bersifat sakral. Naskah yang bersifat profan tersebut disusun dalam konsep rancang bangun seni pertunjukan dalam bentuk pertunjukan teater dengan mengambil cerita dari naskah lontar atau festival memaos naskah lontar. Konsep rancang bangun seni pertunjukan tersebut disusun menggunakan empat A, yaitu atraksi yang merujuk kepada atraksi atau kegiatan seni pertunjukan teaterdan memaos (membaca) naskah lontar, aksesibilitas yang merujuk kepada akomodasi dan cara operasional dari atraksi tersebut, amenitias yang merujuk kepada konsep pembentukan rasa kesenangan dan kenyamanan dalam konteks wisata dan layanan tambahan berupa kegiatan atau hal-hal kecil yang mendukung kegiatan atraksi sebagai komponen utama. Rancang bangun tersebut harus dilakukan dengan perencanaan dan penyusunan yang komprehensif agar SDA dan SDM bisa dimanfaatkan dengan baik menuju sastra untuk pariwisata budaya berkelanjutan.Downloads
Download data is not yet available.
References
Aidini, A. N., Affandy, A. N., & Mubarok, I. W. (2019). Nilai Budaya dalam Naskah Cerita Raden Bagus Maljuna. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 11(2), 49. https://doi.org/10.30651/st.v11i2.2356
Anas, M. A., Sastra, A. I., Mirnawati, M., & Marzam, M. (2021). Rekam Jejak Estetika Sufi dalam Struktur Seni Pertunjukan Salawaik Dulang di Minangkabau Indonesia. Panggung, 31(2). https://doi.org/10.26742/panggung.v31i2.1587
AR, N. (2018). Penggalian dan Inventarisasi 1000 Judul Naskah Melayu di Banda Aceh. Jurnal CMES, 10(2), 168. https://doi.org/10.20961/cmes.10.2.20206
Arps, B. (2020). Kepekaan Filologis untuk Pengkajian Budaya. Manuskripta, 10(2). https://doi.org/10.33656/manuskripta.v10i2.170
Arystiana, P. D. (2020). Identifikasi Accessibillity pada Objek Wisata di Desa Sambangan sebagai Desa Wisata. Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, 11(3). https://doi.org/10.23887/jppkk.v11i3.32301
Budiasa, I. M. (2014). Memahami Nilai-nilai Budaya Tradisi dalam Lakon Seni Pertunjukan Bali: sebagai Wahana Pendidikan Karakter Bangsa. Aksara, 26(2).
Creswel, J. W. (2013). Penelitian Kualitatif dan Desain Riset. Pustaka Pelajar.
Esten, M. (2013). Kesusastraan: Pengantar Teori dan Sejarah (Angkasa (ed.); Revisi). Angkasa.
Faruk. (2012). Metode Penelitian Sastra: Sebuah Penjelajahan Awal (R. Widada (ed.); Pertama). Pustaka Pelajar.
Fathurahman, D. (2010). Filologi dan Islam Indonesia. Puslitbang Lektur Keagamaan.
Hamid, S. A. (2019). Penerjemahan Manuskrip di Lombok: Suatu Usaha untuk Memahami Nilai Budaya Sasak. MABASAN, 7(2), 75–84. https://doi.org/10.26499/mab.v7i2.178
Harris, M. (1986). The Rise of Antrhropological Theor: A History Of Theories of Culture (New York). T.Y. Crowell.
Hutama, P. S., & Negoro, A. H. S. (2019). Tinjauan Filfasat dalam Pariwisata Budaya. Jurnal Filsafat Indonesia, 2(2), 68. https://doi.org/10.23887/jfi.v2i2.21284
Ikram, A. (2004). Jati Diri yang Terlupakan: Naskah Naskah Palembang. Jakarta: Yanasa.
Kariadi, D., & Suprapto, W. (2018). Tradisi Memaos sebagai Media Edukatif untuk Membangun Jiwa Religius Generasi Muda. EDUDEENA, 2(1). https://doi.org/10.30762/ed.v2i1.560
Lestari, U. F. R. (2014). Sastra Lisan dan Objek Wisata di Jayapura: Analisis Latar dalam Teks. Telaga Bahasa, 2(1).
Maryani, E. (2011). No Title. Kearifan Lokal sebagai Sumber Pembelajaran IPS dan Keunggulan Karakter Bangsa.
Minawati, R. (2013). KOMODIFIKASI: MANIPULASI BUDAYA DALAM (AJANG) PARIWISATA Rosta. Jurnal Ekspresi Seni, 15(1).
Muhammad Tajuddin, Bermansyah, A. (2016). Rancang Bangun Digitalisasi Naskah Kuno Sasak Lombok. SEMNASTIKOM 2016, 1.
Mulyadi, S. W. . (1991). Naskah dan Kita. Universitas Indonesia.
Nurhayati, N., Subadiyono, S., & Suhendi, D. (2015). Seni Pertunjukan Tradisional Dulmuluk: Revitalisasi dan Apresiasi Mahasiswa. LITERA, 14(2). https://doi.org/10.21831/ltr.v14i2.7200
Nuriadi. (2021a). Cerminan Karakter Orang Sasak dalam Naskah Indarjaya. MABASAN, 15(2). https://doi.org/10.26499/mab.v15i2.444
Pawestri, W., Darsa, U. A., & Suryani, E. (2019). Kritik Naskah (Kodikologi) Atas Naskah Sejarah Ragasela. Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara, 9(2), 201. https://doi.org/10.37014/jumantara.v9i2.249
Priyanto, & Mustofa, B. M. (2020). Seni Pertunjukan Wayang Golek sebagai Daya Tarik Pariwisata Budaya Di Saung Angklung Udjo | Darsono | Jurnal Vokasi Indonesia. Jurnal Vokasi Indonesia. http://jvi.ui.ac.id/index.php/jvi/article/view/179/pdf
Rakhmi, M. P. (2020). Nilai Religiositas Pupuh Kasmaran dalam Lontar Yusuf dan Relevansinya dengan Kehidupan di Era Disruptif. JURNAL SATWIKA, 4(1). https://doi.org/10.22219/satwika.vol4.no1.56-70
Riana, D. R. (2020). Wajah Pasar Terapung sebagai Ikon Wisata Banjarmasin, Kalimantan Selatan dalam Sastra: Kajian Sastra Pariwisata. UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa Dan Sastra, 16(2), 231. https://doi.org/10.26499/und.v16i2.2808
Ridlo, A. (2020). Filologi sebagai Pendekatan Kajian Keislaman. Al-Munqidz : Jurnal Kajian Keislaman, 8(2), 202–211. https://doi.org/10.52802/amk.v8i2.249
Ridyanti, V., Darmawan, D. R., & Badariah, L. (2021). Pergeseran Nilai Permainan Tradisional Bakah: Kearifan Lokal dan Modernitas. Culture & Society: Journal Of Anthropological Research, 2(4). https://doi.org/10.24036/csjar.v2i4.81
Rustiyanti, S., Listiani, W., Sari, F. D., & Surya Peradantha, I. (2021). Ekranisasi AR PASUA PA: dari Seni Pertunjukan ke Seni Digital sebagai Upaya Pemajuan Kebudayaan. Mudra Jurnal Seni Budaya, 36(2). https://doi.org/10.31091/mudra.v36i2.1064
Siswanto, N. (2007). Pariwisata dan Pelestarian Warisan Budaya. Berkala Arkeologi, 27(1), 118–130. https://doi.org/10.30883/jba.v27i1.946
Spradley, J. P. (1979). The Ethnographic Interview - Google Books. Waveland Press. https://www.google.co.id/books/edition/The_Ethnographic_Interview/KZ3lCwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=The+Ethnographic+Interview&printsec=frontcover
Sudewa, I. K. (2014). Transformasi Sastra Lisan ke dalam Seni Pertunjukan di Bali: Perspektif Pendidikan. Jurnal Humaniora, 26(1).
Sukri, M. (2013). Fungsi Naskah Prudak Sina dalam Kehidupan Masyarakat Sasak dalam Perspektif Nilai Agama dan Pendidikan. Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, 16(1), 16–34. https://doi.org/10.24252/lp.2013v16n1a2
Suyasa, et. al. (2020). Sastra Pariwisata. PT Kanisius.
Wulan, P., & Handayaningrum, W. (2020). Pesona Tari sebagai Aset Pariwisata Budaya Indonesia. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 7(4), 283–298. https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i4.14925
Yunus, R. (2016). Transformasi Nilai-Nilai Budaya Lokal sebagai Upaya Pembangunan Karakter Bangsa. Jurnal Penelitian Pendidikan, 13(1). https://doi.org/10.17509/jpp.v13i1.3508
Anas, M. A., Sastra, A. I., Mirnawati, M., & Marzam, M. (2021). Rekam Jejak Estetika Sufi dalam Struktur Seni Pertunjukan Salawaik Dulang di Minangkabau Indonesia. Panggung, 31(2). https://doi.org/10.26742/panggung.v31i2.1587
AR, N. (2018). Penggalian dan Inventarisasi 1000 Judul Naskah Melayu di Banda Aceh. Jurnal CMES, 10(2), 168. https://doi.org/10.20961/cmes.10.2.20206
Arps, B. (2020). Kepekaan Filologis untuk Pengkajian Budaya. Manuskripta, 10(2). https://doi.org/10.33656/manuskripta.v10i2.170
Arystiana, P. D. (2020). Identifikasi Accessibillity pada Objek Wisata di Desa Sambangan sebagai Desa Wisata. Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, 11(3). https://doi.org/10.23887/jppkk.v11i3.32301
Budiasa, I. M. (2014). Memahami Nilai-nilai Budaya Tradisi dalam Lakon Seni Pertunjukan Bali: sebagai Wahana Pendidikan Karakter Bangsa. Aksara, 26(2).
Creswel, J. W. (2013). Penelitian Kualitatif dan Desain Riset. Pustaka Pelajar.
Esten, M. (2013). Kesusastraan: Pengantar Teori dan Sejarah (Angkasa (ed.); Revisi). Angkasa.
Faruk. (2012). Metode Penelitian Sastra: Sebuah Penjelajahan Awal (R. Widada (ed.); Pertama). Pustaka Pelajar.
Fathurahman, D. (2010). Filologi dan Islam Indonesia. Puslitbang Lektur Keagamaan.
Hamid, S. A. (2019). Penerjemahan Manuskrip di Lombok: Suatu Usaha untuk Memahami Nilai Budaya Sasak. MABASAN, 7(2), 75–84. https://doi.org/10.26499/mab.v7i2.178
Harris, M. (1986). The Rise of Antrhropological Theor: A History Of Theories of Culture (New York). T.Y. Crowell.
Hutama, P. S., & Negoro, A. H. S. (2019). Tinjauan Filfasat dalam Pariwisata Budaya. Jurnal Filsafat Indonesia, 2(2), 68. https://doi.org/10.23887/jfi.v2i2.21284
Ikram, A. (2004). Jati Diri yang Terlupakan: Naskah Naskah Palembang. Jakarta: Yanasa.
Kariadi, D., & Suprapto, W. (2018). Tradisi Memaos sebagai Media Edukatif untuk Membangun Jiwa Religius Generasi Muda. EDUDEENA, 2(1). https://doi.org/10.30762/ed.v2i1.560
Lestari, U. F. R. (2014). Sastra Lisan dan Objek Wisata di Jayapura: Analisis Latar dalam Teks. Telaga Bahasa, 2(1).
Maryani, E. (2011). No Title. Kearifan Lokal sebagai Sumber Pembelajaran IPS dan Keunggulan Karakter Bangsa.
Minawati, R. (2013). KOMODIFIKASI: MANIPULASI BUDAYA DALAM (AJANG) PARIWISATA Rosta. Jurnal Ekspresi Seni, 15(1).
Muhammad Tajuddin, Bermansyah, A. (2016). Rancang Bangun Digitalisasi Naskah Kuno Sasak Lombok. SEMNASTIKOM 2016, 1.
Mulyadi, S. W. . (1991). Naskah dan Kita. Universitas Indonesia.
Nurhayati, N., Subadiyono, S., & Suhendi, D. (2015). Seni Pertunjukan Tradisional Dulmuluk: Revitalisasi dan Apresiasi Mahasiswa. LITERA, 14(2). https://doi.org/10.21831/ltr.v14i2.7200
Nuriadi. (2021a). Cerminan Karakter Orang Sasak dalam Naskah Indarjaya. MABASAN, 15(2). https://doi.org/10.26499/mab.v15i2.444
Pawestri, W., Darsa, U. A., & Suryani, E. (2019). Kritik Naskah (Kodikologi) Atas Naskah Sejarah Ragasela. Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara, 9(2), 201. https://doi.org/10.37014/jumantara.v9i2.249
Priyanto, & Mustofa, B. M. (2020). Seni Pertunjukan Wayang Golek sebagai Daya Tarik Pariwisata Budaya Di Saung Angklung Udjo | Darsono | Jurnal Vokasi Indonesia. Jurnal Vokasi Indonesia. http://jvi.ui.ac.id/index.php/jvi/article/view/179/pdf
Rakhmi, M. P. (2020). Nilai Religiositas Pupuh Kasmaran dalam Lontar Yusuf dan Relevansinya dengan Kehidupan di Era Disruptif. JURNAL SATWIKA, 4(1). https://doi.org/10.22219/satwika.vol4.no1.56-70
Riana, D. R. (2020). Wajah Pasar Terapung sebagai Ikon Wisata Banjarmasin, Kalimantan Selatan dalam Sastra: Kajian Sastra Pariwisata. UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa Dan Sastra, 16(2), 231. https://doi.org/10.26499/und.v16i2.2808
Ridlo, A. (2020). Filologi sebagai Pendekatan Kajian Keislaman. Al-Munqidz : Jurnal Kajian Keislaman, 8(2), 202–211. https://doi.org/10.52802/amk.v8i2.249
Ridyanti, V., Darmawan, D. R., & Badariah, L. (2021). Pergeseran Nilai Permainan Tradisional Bakah: Kearifan Lokal dan Modernitas. Culture & Society: Journal Of Anthropological Research, 2(4). https://doi.org/10.24036/csjar.v2i4.81
Rustiyanti, S., Listiani, W., Sari, F. D., & Surya Peradantha, I. (2021). Ekranisasi AR PASUA PA: dari Seni Pertunjukan ke Seni Digital sebagai Upaya Pemajuan Kebudayaan. Mudra Jurnal Seni Budaya, 36(2). https://doi.org/10.31091/mudra.v36i2.1064
Siswanto, N. (2007). Pariwisata dan Pelestarian Warisan Budaya. Berkala Arkeologi, 27(1), 118–130. https://doi.org/10.30883/jba.v27i1.946
Spradley, J. P. (1979). The Ethnographic Interview - Google Books. Waveland Press. https://www.google.co.id/books/edition/The_Ethnographic_Interview/KZ3lCwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=The+Ethnographic+Interview&printsec=frontcover
Sudewa, I. K. (2014). Transformasi Sastra Lisan ke dalam Seni Pertunjukan di Bali: Perspektif Pendidikan. Jurnal Humaniora, 26(1).
Sukri, M. (2013). Fungsi Naskah Prudak Sina dalam Kehidupan Masyarakat Sasak dalam Perspektif Nilai Agama dan Pendidikan. Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, 16(1), 16–34. https://doi.org/10.24252/lp.2013v16n1a2
Suyasa, et. al. (2020). Sastra Pariwisata. PT Kanisius.
Wulan, P., & Handayaningrum, W. (2020). Pesona Tari sebagai Aset Pariwisata Budaya Indonesia. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 7(4), 283–298. https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i4.14925
Yunus, R. (2016). Transformasi Nilai-Nilai Budaya Lokal sebagai Upaya Pembangunan Karakter Bangsa. Jurnal Penelitian Pendidikan, 13(1). https://doi.org/10.17509/jpp.v13i1.3508
Published
2022-06-09 — Updated on 2023-01-03
Versions
- 2023-01-03 (2)
- 2022-06-09 (1)
How to Cite
Agusman, Azizurrohman, M., & Mahsar. (2023). RANCANG BANGUN NASKAH LONTAR SEBAGAI SENI PERTUNJUKAN UNTUK SASTRA PARIWISATA. MABASAN , 16(1), 1-18. https://doi.org/10.62107/mab.v16i1.476 (Original work published June 9, 2022)
Issue
Section
Articles
Copyright (c) 2022 Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
- Author grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
- Every accepted manuscript should be accompanied by "Copyright Transfer Agreement"prior to the article publication.















