MAKIAN DALAM BAHASA SASAK DIALEK E-E
DOI:
https://doi.org/10.62107/mab.v16i1.506Abstract
Ungkapan makian di setiap daerah memiliki keunikan dan kecirikhasan tersendiri. Ungkapan makian merupakan bentuk pelampiasan perasaan yang terpendam dalam hati karena situasi yang tidak menyenangkan. Bahasa Sasak dialek e-e juga memiliki ungkapan makian yang unik dan berciri khas tersendiri. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan bentuk dan referensi makian bahasa Sasak dialek e-e. Metode dalam penelitian ini ialah metode kualitatif deskriptif. Tahap penelitian meliputi (1) penyediaan data; (2) penganalisisan data, dan (3) penyajian hasil analisis data. Data diperoleh melalui teknik pustaka dan wawancara langsung dengan teknik libat cakap catat. Data diklasifikasikan berdasarkan permasalahan yang ada. Data diperoleh dari beberapa informan bahasa Sasak dialek e-e. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk makian bahasa Sasak dialek e-e adalah makian berbentuk kata dan frasa. Makian bahasa Sasak dialek e-e dalam bentuk kata adalah kapir ‘kapir’, jahanam ‘jahanam’, haram ‘haram’, telaknat ‘dilaknat’, jadah ‘jadah’, setan ‘setan’, iblis ‘iblis’, tele ‘nakal’, perot ‘penakut’, penipu ‘penipu’, melak ‘rakus’, noaq ‘durhaka’, ekik ‘pengotor’, bodo ‘bodoh’, belok ‘bodoh’, bungun ‘bodoh’, bongoh ‘bodoh’, jadik ‘durhaka’, gedok ‘tuli’, letaq ‘dekil’, benguq ‘bau’, belang ‘binal’, lekak ‘pembohong’, jogang ‘gila’, melut ‘agak gila’, tele ‘kemaluan perempuan’, dagun ‘besar kepala’, butak ‘botak’, bontet ‘besar perut’, buntet ‘pendek tubuh’, koyos ‘sangat kurus’, mokoh ‘gemuk’, tempang ‘pincang’, densrot ‘pincang’, bute ‘buta’, jeweh ‘besar bibir’, jungaq ‘mulut maju’, pengot ‘miring mulut’, bungkuk ‘bungkuk’, pesot ‘kempes paha’, borot ‘besar kemaluan’, basong ‘anjing’, bewi ‘babi’, godik ‘monyet’, sempi ‘sapi’, jaran ‘kuda’, ujat ‘serigala’, ulah ‘ular’, lentaq ‘lintah’, tekeq ‘tokek’, ngerodok ‘makan’, jeler ‘lihat’, maling ‘maling’, copet ‘copet’, sundel ‘sundal’, ubek ‘pelacur’, pekir ‘pengemis’, dan berong ‘penyakit kusta’. Makian bahasa Sasak dialek e-e dalam bentuk frasa adalah anak kapir ‘anak kafir’, anak jadah ‘anak haram’, maraq setan ‘seperti setan’, anak setan ‘anak setan’, maraq iblis ‘seperti iblis’, anak iblis ‘anak iblis’, teu selaq ‘leak’, tain tele ‘kotoran kemaluan perempuan’, loang tele ‘lubang kemaluan perempuan’, pesok mue ‘peot’, tunggak elak ‘pangkal lidah, beleq baduk ‘besar perut’, maraq basong ‘seperti anjing’, anak basong ‘anak anjing’, maraq bewi ‘seperti babi’, anak bewi ‘anak babi’, anak godik ‘anak monyet’, maraq sempi ‘seperti sapi’, maraq jaran ‘seperti kuda’, maraq ujat ‘seperti serigala’, maraq ulah ‘seperti ular’, maraq lentaq ‘seperti lintah’, tain basong ‘kotoran anjing’, tain jaran ‘kotoran kuda’, dan dengan gawah ‘orang hutan. Referensi makian yang ditemukan dalam Bahasa Sasak dialek e-e mengacu pada agama/kepercayaan, makhluk gaib, sifat/keadaan, anggota tubuh, binatang, aktivitas, profesi rendah, asal daerah terpencil, dan penyakit.Downloads
References
Allan, K. (1986). Linguistic Meaning. Routledge & Kegan Paul.
Anis, M. Y. (2020). Bentuk Dan Latar Belakang Munculnya Hate Speech Dalam Bahasa Arab: Analisis Morfologi Dan Pragmatik. Aksara, 32(1), 119–134. https://doi.org/10.29255/aksara.v32i1.447.119-134
Apriani, N. W. (2017). Bentuk dan Referensi Kata Makian Dalam Bahasa Bali. Lampuhyang, 8(2), 1–13. https://doi.org/https://doi.org/10.47730/jurnallampuhyang.v8i2.63
Arisnawati, N. (2009). Bentuk dan Refrensi Katab Makian dalam Bahasa Bugis. Sawerigading, 16(1), 61–71. https://doi.org/https://doi.org/10.26499/sawer.v16i1.299
Botifar, M. (2016). Ungkapan Makian dalam Bahasa Melayu Bengkulu Analisis Makna dan Konteks Sosial. Wacana, 14(1), 1–12.
Damayanti, W. (2017). Makian Dalam Bahasa Melayu Dialek Selimbau Kapuas Hulu. Widyaparwa, 45(1), 32–46. https://doi.org/https://doi.org/10.26499/wdprw.v45i1.143
Firdaus, M. (2020). Bentuk dan Alasan Penggunaan Kata Makian Bahasa Melayu Tamiang di Akademi Komunitas Negeri Aceh Tamiang. Jurnal Adabiya, 21(1), 37. https://doi.org/10.22373/adabiya.v21i1.6451
Hakim, L. (2007). Distribusi dan Pemetaan Variasi-Variasai Bahasa Sasak di Kabupaten Dompu dan Bima. Mabasan (Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat), 1(1). https://doi.org/https://doi.org/10.26499/mab.v1i1.144
Hakim, L., Nuriati, Hartini, Muslim, N., & Yudiastini, N. M. (2017). Kamus Sasak-Indonesia (II). Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat.
Hilpiatun, H., Akhmad, A., & Habiburrahman, H. (2019). ANALISIS KATA MAKIAN DALAM DRAMA KOMEDI SASAK OMJ (OOO MENU JARIN) SUATU KAJIAN SOSIOLINGUISTIK. Jurnal Ilmiah Telaah. https://doi.org/10.31764/telaah.v4i1.1212
Jannah, A., Widayati, W., & Kusmiyati, K. (2018). Bentuk dan Makna Kata Makian di Terminal Purabaya Surabaya Dalam Kajian Sosiolinguistik. Fonema, 4(2), 43–59. https://doi.org/10.25139/fonema.v4i2.758
Kridalaksana, H. (2009). Kamus Lingusitik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kusmana, A. & Afria, R. (2018). Analisis Ungkapan Makian Dalam Bahasa Kerinci: Studi Sosiolinguistik. Jurnal Ilmu Humaniora, 2(2), 173–192.
Mahsun. (2006a). Kajian Dialektologi Diakronis Bahasa Sasak di Pulau Lombok. Gama Media.
Mahsun. (2006b). Metode Penelitian Bahasa: Tahapan strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Narahawarin, M. F., Pakasi, J. H., & Kalangi, L. M. V. (2017). Kata Makian Pele dalam Interaksi Masyarakat Merauke. Kajian Linguistik, 4(4), 50–68.
Ningrum, D. J. S. D. E. C. W. (2018). Kajian Ujaran Kebencian di Media Sosial. Jurnal Ilmiah KORPUS, 2(3). https://ejournal.unib.ac.id/index.php/korpus/article/view/6779
Prasetiyo, A. B. (2021). Kata kasar dan Makian Berbahasa Jawa dalam Tuturan Cak Percil di Youtube. GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan Dan Kesastraan, 7(1), 70–81. https://doi.org/https://doi.org/10.47269/gb.v7i1.148
Purnama, H. L. (2008). MAKIAN DALAM BAHASA MELAYU PALEMBANG : Studi tentang Bentuk , Referen , dan Konteks Sosiokulturalnya (Issue September).
Putra, R. R. (2004). BENTUK DAN FUNGSI KATA UMPATAN PADA KOMUNIKASI INFORMAL DI KALANGAN SISWA SMA NEGERI 3 SURABAYA: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK. Universitas Airlangga.
Refmiyanti, Agustina, E. G. (2012). Ungkapan Makian Bahasa Minangkabau di Kenagarian Taluk Kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1(1). http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pbs/article/view/425/353
Sinaga, G. (2016). Makian dalam Bahasa Simalungun: Kajian Etnografi Komunikasi [Universitas Sumatera Utara]. https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/18817/120701015.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Siregar, U. D. (2019). Ungkapan Makna Makian Dalam Bahasa Minangkabau Dan Batak: Studi Komperatif. Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 6(1), 80–94. https://doi.org/10.15408/dialektika.v6i1.11437
Soekanto, S. (2002). Sosiologi Suatu pengantar. Raja Grafindo Persada.
Sri Siti Puji Astuti, Neng Novi Fadilah, T. S. (2018). Referen makian bahasa dalam media sosial. Parole, 1, 391–396. https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/parole/article/view/733
Sudaryanto. (1993). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistik. Gadjag Mada University Press.
Susiati, N. (2020). MAKIAN BAHASA WAKATOBI DIALEK KALEDUPA (Invective Wakatobi Language Kaledupa Dialect). Kandai, 16(1), 27. https://doi.org/10.26499/jk.v16i1.1413
Tim Redaksi KBBI. (2012). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Triadi, R. B. (2017). Penggunaan Makian Bahasa Indonesia Pada Media Sosial (Kajian Sosiolinguistik). Sasindo Unpam, 5, 1–26.
Wahyuni, S. R. M. ; F. U. (2020). Makian Bagian Tubuh dalam Bahasa Melayu Jambi di Muara Bungo: Kajian Sosiolinguistik. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra JP-BSI, 5(1), 1–5. https://journal.stkipsingkawang.ac.id/index.php/JP-BSI/article/view/1110
Wijana, I. D. P. (2006). Dasar-Dasar Pragmatik. Andi Offset.
Wijana, I. D. P., & Wijana, I. D. P. (2012). Makian Dalam Bahasa Indonesia: Studi tentang Bentuk dan Referensinya. Humaniora. https://doi.org/10.22146/jh.v16i3.130
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2022 Kantor Bahasa Nusa Tenggara barat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
- Author grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
- Every accepted manuscript should be accompanied by "Copyright Transfer Agreement"prior to the article publication.















