Bilingualisme dalam Perspektif Pengembangan Bahasa Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.62107/mab.v3i1.98Keywords:
multilingual, local language, borrowing, contributionAbstract
Indonesia sebagai sebuah bangsa memiliki keragaman budaya dan bahasa yang sangat tinggi. Tingkat kemajemukan yang sangat tinggi ini tercermin dalam jumlah bahasa daerah yang dimiliki dan keragaman budaya adat istiadat suku bangsa yang mendiaminya. Indonesia memiliki lebih dari 700 bahasa daerah yang mewakili setiap kelompok etnis. Jumlah Bahasa daerah terbanyak terdapat di Papua, lebih dari 200 bahasa daerah hidup di tanah Papua. Di samping kekayaan bahasa daerah, masyarakat Indonesia juga memiliki bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai bahasa persatuan yang dideklarasikan oleh seluruh komponen bangsa yang diwakili oleh kaum muda dari berbagai daerah pada tanggal 28 Oktober 1928 yang dikenal dengan peristiwa Sumpah Pemuda. Keputusan bahwa bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa nasional Indonesia sudah final bagi bangsa Indonesia.Dalam konteks keragaman bahasa, masyarakat Indonesia paling tidak menguasai dua bahasa yaitu bahasa daerah sebagai identitas asal daerahnya dan bahasa Indonesia sebagai identitas nasional. Bahasa pertama yang mereka peroleh saat mereka masih kanak-kanak dan bahasa Indonesia yang mereka kuasai sejak dini menyebabkan masyarakat Indonesia secara umum termasuk masyarakat yang bilingual. Kondisi masyarakat bahasa yang demikian pada akhirnya menjadi tantangan tersendiri terutama bagi pengembangan bahasa Indonesia. Kebijakan politik bahasa nasional yang telah menempatkan bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa asing pada fungsi, peran, dan kedudukan masing-masing pada praktiknya menjadi tidak mudah karena dinamika masyarakat bahasa yang bilingual.Pengembangan bahasa Indonesia masih banyak menemui hambatan baik yang datang dari dalam bahasa itu sendiri maupun dari luar bahasa. Hambatan dari dalam bisa berupa sikap bahasa yang kurang positif yang ditunjukkan oleh para penuturnya dan hambatan dari luar bisa berupa pengaruh dari bahasa-bahasa lain yang dianggap memunyai status dan kedudukan lebih tinggi dan lebih penting.Downloads
References
Anwar, Khaidir. (1990). Fungsi dan Peranan Bahasa, Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Holmes, Janet. (2001). An Introduction to Sociolinguistics. England: Longman
Rahardi, Kunjana. (2001). Sosiolinguistik: Kode dan Alih Kode. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Subyakto, Sri Utari Nababan. (1992). Psikolinguistik Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Susanto, Djoko. (2008). Codeswitching in Indonesian Islamic Religious Discussion: a Sociolinguistic Perspective. Malang: UIN Malang Press.
Tadmor, Uri. (2007). Kontroversi Asal-Usul Bahasa Melayu-Indonesia. Makalah ini untuk disajikan dalam PELBA ke-18. Jakarta: Unika Atmajaya.
Wardhaugh, Ronald. (1986). An Introduction to Sociolinguistics. Oxford-UK: Basil Blackwell..
Wijana, I Dewa Putu & R, Muhammad. (2006). Sosiolinguistik: Kajian Teori dan Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Published
How to Cite
Issue
Section
- Author grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
- Every accepted manuscript should be accompanied by "Copyright Transfer Agreement"prior to the article publication.















